THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

5.01.2011

LDL

Nama : Rezki Anggriani
NPM : 09.601030.037
Prodi : Biologi
Semst : 4 ( Empat )

LDL (LOW-DENSITY LIPOPROTEIN, BETA-2 LIPOPROTEIN, LDL)
Lipoprotein densitas rendah (bahasa Inggris: low-density lipoprotein, beta-2 lipoprotein, LDL) adalah golongan lipoprotein (lemak dan protein) yang bervariasi dalam ukuran (diameter 18-25 nm) dan isi, serta berfungsi mengangkut kolesterol, trigliserida, dan lemak lain (lipid) dalam darah ke berbagai bagian tubuh. Secara lebih spesifik, fungsi utama dari LDL adalah untuk mengangkut kolesterol dari hati ke jaringan dengan menggabungkannya ke dalam membran sel. LDL seringkali disebut sebagai kolesterol jahat karena kadar LDL yang tinggi berhubungan dengan penyakit kardiovaskuler, salah satunya adalah terjadinya penyumbatan arteri (pembuluh nadi) bila kadar LDL terlalu tinggi. LDL terbentuk akibat endapan senyawa NEFA yang tidak terserap oleh FATP. Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL (Low Density Lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL (High Density Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu.
LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai lemak yang "jahat" karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah.



Salah satu struktur molekul protein ressptor LDL.
1. Uji LDL
Uji atau pengukuran nilai LDL perlu dilakukan untuk mengetahui risiko terkena penyakit jantung. Uji LDL umumnya dilakukan sebagai bagian dari pengukuran kolesterol total, lipoprotein densitas tinggi (HDL), dan trigliserida. Hasil pengukuran LDL yang sehat umumnya berkisar antara angka optimal dan kisaran mendekati optimal. Berikut adalah salah satu patokan kisaran angka yang digunakan dalam pengukuran lab (Laboratorium yang berbeda memiliki kisaran nilai yang sedikit berbeda-beda):
• Optimal: kurang dari 100 mg/dL (kurang dari 70 mg/dL untuk individu yang memiliki riwayat penyakit jantung atau memiliki risiko sangat tinggi terkena penyakit aterosklerosis.)
• Mendekati Optimal: 100 - 129 mg/dL,
• Batas Tinggi: 130 - 159 mg/dL,
• Tinggi: 160 - 189 mg/dL,
• Sangat Tinggi: 190 mg/dL dan lebih tinggi.
Sebelum melakukan pemeriksaan LDL, penggunaan obat apapun harus dihentikan sementara dan tidak diperbolehkan makan-minum selama 9-12 jam. Darah akan diambil dari vena (pembuluh balik), umumnya pada bagian siku atau bagian belakang tangan. Untuk bayi dan anak kecil, dapat digunakan pisau bedah untuk membuat luka di kulit.
2. Bahaya LDL
Saat LDL (kolesterol jahat) yang terlalu banyak di dalam darahd dapat membentuk dinding pada bagian dalam pembuluh nadi secara perlahan. Bersama dengan senyawa lain, LDL dapat membentuk plak, lapisan tebal yang dapat mempersempit arteri dan membuatnya menjadi kurang fleksibel. Kondisi tersebut dinamakan aterosklerosis. Pembentukan gumpalan darah dan penyumbatan arteri dapat memicu terjadinya serangan jantung atau stroke.



Referensi
1. ^ (Inggris)Science Reference: Low density lipoprotein, www.sciencedaily.com
2. ^ (Inggris)Anthony Colpo (2005). "LDL Cholesterol:"Bad" Cholesterol, or Bad Science?". Journal of American Physicians and Surgeons 10 (3). http://www.jpands.org/vol10no3/colpo.pdf.
3. ^ a b c d e f g h (Inggris)David C. Dugdale. "HDL test", Healthline Networks, Inc., p. 5 Februari 2009.
4. ^ (Inggris)"A common polymorphism in the fatty acid transport protein-1 gene associated with elevated post-prandial lipaemia and alterations in LDL particle size distribution.". Atherosclerosis Research Unit, King Gustaf V Research Institute, Karolinska Hospital; Gertow K, Skoglund-Andersson C, Eriksson P, Boquist S, Orth-Gomér K, Schenck-Gustafsson K, Hamsten A, Fisher RM.. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12818409. Diakses pada 6 Mei 2010.
5. ^ (Inggris)"Fatty acid transport proteins and insulin resistance.". Atherosclerosis Research Unit, King Gustaf V Research Institute, Karolinska Institutet, Karolinska University Hospital; Fisher RM, Gertow K.. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15767857. Diakses pada 7 Mei 2010.
6. ^ a b c d (Inggris)American Heart Association, Inc.. "LDL and HDL Cholesterol: What's Bad and What's Good?", p. 7 Februari 2009.

0 Comment: