PRAKTIKUM I
JARINGAN EPITELIUM
Judul praktikum : Mengamati struktur jaringan epitelium
Hari / tanggal : Selasa, 4 Januari 2010
Tujuan praktikum : Mengetahui struktur yang terdapat pada epitelium dan peran fungsinya.
I. Alat dan Bahana. Mikroskop
b. Gelas benda
c. Gelas Penutup
d. Tusuk gigi
e. Pinset Sel hewan / manusia
f. Metilen Blue
II. Cara kerja
a. Sediakan gelas benda yang bersih. Letakkan diatas meja kemudian tetesi dengan setetes metilen biru.
b. Bukalah mulut dengan menggunakan tusuk gigi. Koreklah secara hati hati epitel pipi sebelah dalam.
c. Masukkan epitel pipi ke atas kaca objek lalu tetesi dengan metilen blue , tutup dengan gelas penutup.
d. Amati secara seksama preparat jaringan epitel yang telah di tetesi metilen blue dengan perbesaran yang berbeda mulai dari perbesaran terkecil hingga terbesar.
e. Gambarlah hasil pengamatan anda sesuai dengan perbesaran yang ada dan berikan keterangan bagian-bagian yang ada sesuai struktur jaringan tulang pada referensi yang anda miliki, misalnya Tentukan membrane sel, sitoplasma, inti sel.
III. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan yang didapatkan dari kegiatan praktikum yang dilakukan antara lain sebagai berikut
A. Pengamatan jaringan epitel (epitel kolumnar)
IV. Pembahasan
Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh. Jaringan ini hampir ditemukan diseluruh permukaan tubuh.Jaringan epitel yang melapisi lapisan luar tubuh disebut epithelium, jaringan epitel yang membatasi rongga tubuh disebut mesotelium dan jaringan epitel yang membatasi organ disebut endothelium. Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang memadat dan saling terikat erat. Pada permukaan apical (bagian atas) beberapa jenis epitel terdapat mikrovili (tonjolan dari permukaan sel yang bentuknya seperti jari) atau silia. Permukaan basal (bagian bawah) jaringan epitel berikatan dengan jaringan ikat. Jaringan epitel dan jaringan ikat yang berada dibawahnya dihubungkan oleh membrane dasar basalis dan lamina retikularis.
Jaringan ini terdiri dari kumpulan atau deretan sel-sel yang sangat rapat susunannya sehingga membentuk suatu lembaran/ lapisan yang substansi interselulernya sangat sedikit dan tipis atau tidak punya, dan cairannya sangat sedikit. Deretan sel ini melapisi permukaan jaringan atau alat, baik dari luar maupun dalam organ.
Istilah Epithelium berasal dari kata epi yang berarti di atas dan thele berarti punting (nipple). Istilah persebut untuk pertama kali digunakan terhadap suatu lapisan pada permukaan bibir yang tembus cahaya. Dibawah lapisan tersebut terdapat punting-punting (papilae) jaringan pengikat yang banyak mengandung kapiler darah.
Jaringan epitel tidak berdiri terlepas, tetapi melekat erat pada jaringan di bawah deretan sel, jaringan ini dinamakan membrana basalis, tempat sel epitel melekat.
Membrana basalis ini dahulu dianggap sebagai kondensasi substitusi dasar jaringan ikat di bawah epitel yang langsung berhubungan dengan jaringan epitel. Sekarang membrana basalis dianggap sebagai hasil produksi langsung sel epitel. Membrana basalis tidak dapat dilihat dengan mikroskop optik dengan teknik pewarnaan Haematoksilin-Eosin (H.E.), Membrana basalis bersifat permeabel, sehingga zat makanan dari jaringan dibawahnya dapat merespon epithelium.
Jaringan epitel memiliki berbagai macam fungsi, diantaranya melindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan dan mengangkut zat-zat antar-jaringan atau rongga yang dipisahkannya. Selain itu, jaringan epitel pada saluran pencernaan mengeluarkan berbagai macam enzim.
A. Asal-Usul Epitel
Sebagian besar epitel tumbuh dari lapisan ektoderm dan entoderm, walaupun ada sejumlah epitel yang berasal dari mesoderm. Dari lapisan ektoderm misalnya epitel kulit dan derivatnya seperti rambut, bulu, cakar, kuku, tanduk, jengger, gelambir, invaginasi kulit. Dari lapisan endoderm : melapisi bagian dalam tubuh, misalnya epitel dinding duodenum. Pada umumnya mesoderm yang terdapat di antara ektoderm dan entoderm embrio akan menjadi jaringan pengikat atau otot. Sedangkan epitel yang berbentuk membran dan berasal dari mesoderm ada 2 yaitu : endotelium yang merupakan susunan sel-sel yang membatasi permukaan dalam pembuluh darah, jantung dan pembuluh limfe. Mesotelium yang merupakan susunan sel-sel yang membatasi rongga tubuh yang besar yang juga menutupi beberapa organ tertentu seperti misalnya melapisi peritonium, pleura dan perikardium. Dalam perkembangan, pada suatu tempat epitel dapat melekuk, menjadi jaringan epitel memiliki berbagai macam fungsi, diantaranya :
melindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan dan mengangkut zat-zat antar-jaringan atau rongga yang dipisahkannya. Selain itu, jaringan epitel pada saluran pencernaan mengeluarkan berbagai macam enzim.
Ciri-ciri jaringan epithelium yaitu :
1. Sel-sel penyusunnya saling berikatan erat sehingga membentuk selapis sel dan biasanya ruang antar selnya susah dilihat.
2. Bentuk dan inti bervariasi
3. Mempunyai lamina basalis
4. Mempunyai permukaan sel yang disesuaikan dengan fungsinya.
B. Macam – Macam Jaringan Epitelium
Berdasarkan strukturnya, jaringan epitel dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Epitel pipih, berbentuk seperti lapisan pipih, nukleusnya bulat yang terletak di tengah.
2. Epitel batang (silindris), berbentuk seperti batang, nukleusnya bulat yang terletak di dasar sel.
3. Epitel kubus, berbentuk seperti kubus, nukleusnya bulat, besar yang terletak di tengah.
Berdasarkan lapisan penyusunnya, jaringan epitel dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Epitel Pipih Selapis
Jaringan epitel pipih selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk pipih. Sel-sel pada jaringan epitel pipih selapis tersusun sangat rapat. Lokasi :Epitel pipih selapis terdapat pada jaringan epitelium pembuluh limfe (getah bening), pembuluh darah kapiler, selaput pembungkus jantung, paru- paru, ginjal, dan selaput perut. Jaringan ini berfungsi dalam proses difusi, osmosis, filtrasi, dan sekresi.
2. Epitel Pipih Berlapis Banyak
Jaringan epitel pipih berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu sel yang berbentuk pipih. Sel-sel pada jaringan epitel pipih berlapis banyak tersusun sangat rapat. Lokasi : Jaringan epitel pipih berlapis banyak terdapat pada jaringan epitelium rongga mulut, rongga hidung, esofagus, telapak kaki, dan vagina. Fungsi jaringan ini adalah sebagai pelindung.
Gbr. 1. Epitel kubus selapis
2. Epitel pipih selapis
3. Jaringan ikat
(diambil dari lapisan allantois dan amnion embrio babi).
3. Epitel Silindris Selapis
Jaringan epitel silindris selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk silindris. Lokasi : Jaringan ini terdapat pada epitelium kelenjar pencernaan, jonjot usus, kantung empedu, lambung (ventrikulus), dan usus (intestinum). Jaringan epithelium ini berfungsi untuk penyerapan nutrisi di usus dan sekresi.
4. Epitel Silindris Berlapis Banyak
Jaringan epitel silindris berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu lapis sel berbentuk silindria.Lokasi : Jaringan ini terdapat pada jaringan epitelium laring, faring, trakea, dan kelenjar ludah. Jaringan epitel silindris berlapis banyak berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung.
Gbr. Epitel silindris banyak lapis bersilia .
(tampak silia di tengah-tengah,
diambil dari eaofagus janin).
5. Epitel Kubus Selapis
Jaringan epitel kubus selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk kubus. Lokasi : Jaringan ini terdapat pada epitelium permukaan ovarium, lensa mata, nefron ginjal, dan kelenjar tiroid. Jaringan epitel kubus selapis berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung.
6. Epitel Kubus Berlapis Banyak
Jaringan epitel kubus berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu lapis
sel yang berbentuk kubus. Lokasi : Jaringan ini terdapat pada epitelium folikel ovarium, permukaan ovarium, testis, saluran kelenjar minyak, dan kelenjar keringat pada kulit.Jaringan epitel kubus berlapis banyak berfungsi dalam sekresi dan absorpsi, serta melindungi dari gesekan dan pengelupasan.
7. Epitel Transisi
Jaringan epitel transisi disusun oleh berlapis-lapis sel. Jaringan ini tidak dapat dikelompokkan berdasarkan bentuknya karena bentuk jaringan epitel transisi dapat berubah dan permukaan lapisannya dapat menggembung. Jaringan epitel transisi terdapat pada epitelium ureter, uretra, saluran pernapasan, dan kantung kemih.
8. Epitel Kelenjar
Jaringan epitel kelenjar merupakan jaringan epitel khusus yang berperan dalam sekresi senyawa untuk membantu proses fisiologis. Senyawa yang disekresikan disimpan di dalam sel dalam bentuk granula sekresi.
DAFTAR PUSTAKA
• Amenta, peter S, 1990. Histologi dan Embriologi. Bandung: ITB
• Barnes, et.al.,1999. Zoologi Umum Jilid I. Jakarta: Erlangga
• Radiopoetro, 1988. Zoologi. Jakarta: Erlangga
0 Comment:
Post a Comment